Artefak ini terletak di Desa Stowe Brang, Kecamatan Utan, sekitar 1 km dari simpangan sebelah barat jembatan Utan arah utara. Batu gong ini dapat ditemukan dalam perkebunan milik Bapak Iman. Jarak tempuh dari kota Sumbawa Besar menuju ke lokasi sekitar 1 jam perjalanan jika menggunakan roda empat maupun roda dua.
Batu gong ini sebenarnya berjumlah 11 buah namun sekarang hanya ditemukan 7 buah, sedangkan sisanya hilang karena dicuri. Dilokasi enam dari batu ini masih tertimbun dalam tanah, namun satu diantaranya berada diatas permukaan tanah, adapun batu yang digunakan ialah batu kali yang rata-rata berdiameter 50 cm dengan tinggi 30 cm.
Batu gong ini merupakan peninggalan masa neolitikum atau jaman batu muda karena bentuknya telah diasah menyerupai gong. Batu ini oleh masyarakat pada masa itu digunakan sebagai tempat pemujaan roh leluhur. Hal ini jelas sekali memperlihatkan suatu kepercayaan bahwa yang masih hidup dapat memperoleh berkah dari hubungan magis dengan nenek moyang melalui bangunan megalitik tersebut sebagai medium. Namun ada juga yang mengatakan batu ini merupakan umpak batu. Mengingat batu ini ditemukan tidak diatas gunung seperti benda-benda pemujaan lainnya, maka ada kemungkinan bahwa batu ini berfungsi sebagai umpak rumah. Jika hal ini benar, maka dulunya tempat ini merupakan perkampungan masyarakat. Di batu gong tidak ditemukan relief-relief yang dapat menunjukkan bentuk kehidupan sosial masyarakat pendukungnya, sehingga sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh terkait tentang temuan ini.